Halaman
Bab VI Peta Atlas Dan Globe
87
Pernahkah kalian berkunjung ke rumah saudaramu yang
bertempat tinggal di daerah lain atau di luar negeri tanpa ditemani
orang tua atau sanak-saudara? Bekal apa yang perlu dipersiapkan?
Selain
pakaian dan uang, yang tidak kalah pentingnya adalah
pengetahuan
tentang arah dan peta
.
Di tempat-tempat wisata, sering kita lihat wisatawan asing yang
masih muda menikmati keindahan alam atau peninggalan budaya
nenek moyang kita. Di antara mereka ada yang tidak dikawal oleh
orang tuanya atau saudaranya, tetapi hanya bersama dengan teman-
temannya. Mereka tidak takut tersesat dan menjelajah dari kota satu
ke kota lainnya di Indonesia. Bekal apa yang mereka bawa? Salah
satu di antara bekal yang dipersiapkan adalah peta, dan pengetahuan
tentang arah (orientasi).
PETA, ATLAS, DAN GLOBE
BAB
VI
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan kamu memiliki
kemampuan untuk menggunakan peta, atlas, dan globe untuk
memperoleh informasi keruangan.
PETA KONSEP
INFORMASI GEOGRAFIS
PETA
ATLAS
JENIS ATLAS
GLOBE
POSISI WILAYAH
Kata Kunci
peta, skala, orientasi, azimuth, legenda, atlas, globe
KLASIFIKASI
PETA
SYARAT
PETA
Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII
88
A. PENGERTIAN PETA
Ketika kamu menggambar “peta desa” menurut
imajinasimu, gambar peta desa itu tentu kamu bayangkan
lebih dahulu di dalam otak. Bayangan “peta desa” beserta
letak rumah, balai desa, jalan-jalan, lapangan sepak bola dan
lain-lain yang masih di dalam otak disebut peta mental.
Obyek yang terbayang pada peta mental hanya yang penting-
penting saja sesuai dengan kebutuhan.
Peta mental akan mudah dijelaskan kepada orang lain
bila diwujudkan dalam bentuk gambar nyata, yang berupa
sketsa. Namun sketsa bukanlah peta. Apabila obyek yang
digambar dalam sketsa diletakkan pada posisi keruangan
seperti kenampakan aslinya dengan menggunakan skala,
barulah disebut peta Peta merupakan gambaran kenampakan
muka bumi pada bidang datar dengan menggunakan skala.
Gambar peta merupakan gambaran kenampakan muka bumi
yang diperkecil dari kenyataan sebenarnya dan digambarkan
dalam bentuk simbol..
Tugas 6.1
Sekarang coba gambar “Peta Desa” tempat tinggamu, menurut
imajinasimu sendiri. Artinya kamu tidak usah nyontek atau bertanya
kepada orang lain. Pada gambar “peta-desa” itu, tampakkan tempat-
tempat penting seperti: balai desa, gedung sekolah, tempat ibadah, jalan-
jalan utama dan letak rumahmu sendiri. Kemudian jelaskan gambar
“peta-desa” tersebut kepada teman-teman sekelasmu.
Berdasarkan uraian di atas, kalian tentu dapat membuat de
fi
nisi atau
pengertian tentang peta. Coba buatlah sebuah batasan atau pengertian
peta bersama teman sebelahmu. Hasilnya tuliskan pada titik-titk di bawah
ini.
Pengertian Peta : ......................................................................
..............................................................................................
Tahukah
Anda ?
Peta telah digunakan
pelaut Yunani kuno
beberapa abad
Sebelum Masehi
Bab VI Peta Atlas Dan Globe
89
2. Jenis dan Bentuk Peta
a. Jenis Peta
Bila kita amati peta-peta yang di jual di toko buku,
ternyata terdapat bermacam-macam peta. Ada peta yang
isinya menggambarkan berbagai macam kenampakan muka
bumi, seperti relief, jalan raya, sungai, waduk, persawahan,
perkebunan, permukiman, pelabuhan, dan lain-lain.
Peta semacam ini disebut peta umum. Termasuk dalam
kelompok peta umum adalah peta ihtisar (peta dunia, peta
indonesia peta kalimantan dan sebagainya) dan peta topogra
fi
.
Berdasarkan skalanya, peta dibedakan:
1) Skala besar
= > 1 : 25.000
2) Skala menengah = 1 : 25.000 s/d 1 : 250.000
3) Skala kecil
= 1 : 250.000 s/d 1 : 1.000.000
4) Skala kadaster
= < 1 : 1.000.000
Di samping itu ada peta yang sengaja disusun untuk
keperluan transportasi darat, laut dan udara yang sangat
berguna bagi pilot, sopir, nahkoda, atau navigator. Peta semacam
ini disebut chart. Yang termasuk jenis chart adalah peta jalan,
peta pelayaran, dan peta penerbangan.
Di samping itu ada peta yang sengaja disusun untuk
keperluan transportasi darat, laut dan udara yang sangat
berguna bagi pilot, sopir, nahkoda, atau navigator. Peta semacam
ini disebut chart. Yang termasuk jenis chart adalah peta jalan,
peta pelayaran, dan peta penerbangan.
Kecuali itu ada peta yang hanya menggambarkan suatu
obyek atau satu jenis kenampakan di muka bumi. Peta semacam
ini disebut peta tematik. Contoh peta tematik: (1) peta persebaran
penduduk; (2) peta arus laut, dan (3) peta angin muson di
Indonesia.
G
am
b
ar.
6
.
1
Contoh Peta
Tematik (a)
dan Peta
Topogra
fi
(b)
(a) (b)
Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII
90
b. Bentuk Peta
Peta yang kita pelajari di atas adalah peta
dua dimensi.
Peta
dua dimensi berupa peta datar, seperti peta yang biasa kamu
lihat pada atlas dan peta dinding. Peta dua dimensi dapat
juga dibuat di atas papan atau kain atau kaca. Di samping itu
ada pula peta yang dibuat dalam bentuk tiga dimensi, yaitu
gunung dibuat menonjol ke atas, dataran rendah dibuat rata,
danau atau rawa dibuat cekung dan lebih rendah dari daerah
sekitarnya. Peta semacam ini disebut
peta timbul atau peta relief.
Peta timbul biasanya dibuat dari plastik, atau dibuat sendiri
dengan menggunakan bubur kertas atau serbuk gergaji. Peta
relief sangat penting bagi Saudaramu yang tuna netra.
Catatan:
*)
Berikan alasan mengapa kalian memilih peta topogra
fi
/chart/
tematik.
**) Pilih salah satu (skala besar, sedang, kecil, dan sangat kecil).
Tugas 6.2
Sekarang buka atlas sekolahmu. Coba identi
fi
kasi jenis-jenis peta yang
ada di dalam atlas tersebut. Hasilnya masukkan dalam tabel di bawah
ini.
No
Halaman
Judul Peta
Jenis Peta
(Topogra
fi
/
chart/
tematik)
Alasan*)
Skala Peta
**)
01
02
03
dst
Gambar 6.2
Peta Kawasan
Asia Tenggara
Bab VI Peta Atlas Dan Globe
91
3. Manfaat Peta
Peta dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan,
yaitu:
a. Mengetahui jarak satu tempat dengan tempat lainnya.
Dengan jarak antara tempat yang menggunakan skala peta,
kalian dapat menghitung satu dengan tempat lainnya di
muka bumi.
b. Mengetahui arah suatu tempat. Contoh: dengan peta
Kawasan ASEAN , kita dapat mengetahui bahwa Negara
Indonesia berada disebelah selatan Negara Filipina. Negara
Brunei Darussalam berada di sebelah utara Kalimantan.
Pulau Sulawesi berada di sebelah timur Pulau kalimantan.
c. Peta dapat digunakan untuk menjelaskan kondisi lingkungan
suatu tempat. Contoh: melalui peta dapat diketahui suatu
wilayah berada di daerah tropis, daerah kutub, atau daerah
sedang. Dengan mengetahui bahwa Antartika berada
di Kutub Selatan kita dapat mengungkapkan bahwa di
tempat itu suhu udaranya sangat dingin dan dimana-mana
terdapat tumpukan salju. Melalui warna pada peta kita juga
dapat mengetahui suatu wilayah berupa daerah datar atau
bergunung-gunung. Contoh: pada peta rupa bumi, daerah
dataran rendah digambar dengan warna hijau dan daerah
pegunungan digambar dengan warna coklat.
d. Melalui peta tematik kita dapat memperoleh data. Contoh:
dari peta kepadatan penduduk kita dapat memperoleh data
provinsi-provinsi mana saja yang penduduknya masih jarang
dan provinsi mana yang penduduknya sangat padat. Dari
peta hasil tambang, data apa yang bisa diperoleh?
e. Melalui peta orang dapat memperkirakan kemungkinan
usaha yang dilakukan. Bila kalian akan membuka usaha
pertambakan maka lokasi (tempat) usaha yang dipilih adalah
di tepi laut. Bila kita ingin membuka usaha kebun bunga,
maka tempat usaha yang dipilih adalah daerah pegunungan.
Tempat semacam itu hanya dapat diketahui melalui peta.
B. UNSUR-UNSUR PETA
1. Judul Peta
Setiap peta harus mencantumkan judul peta. Pada peta
umum judul ini menunjukkan wilayah yang tergambar pada
peta, misalnya: Pulau Kalimantan, Propinsi Sumatera Selatan,
Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII
92
Propinsi Jawa Timur, dan sebagainya. Sedangkan untuk peta
tematik, judul selain menyebutkan wilayah yang digambar
juga mencantumkan tema yang digambarkan. Contoh: Peta
Kepadatan Penduduk Sumatera Utara, Peta Hasil Tambang
Kalimantan Timur dan Peta Hutan di Kalimantan Barat,
2. Skala Peta
Skala adalah perbandingan antara jarak dua buah titik
(tempat) di peta dengan jarak sesungguhnya di lapangan. Skala
merupakan bagian yang sangat penting dalam peta, oleh karena
itu skala harus tercantum pada peta. Hanya dengan bantuan
skala orang dapat memperoleh ukuran jarak, dan luas wilayah
dari peta yang bersangkutan. Skala dapat berujud skala angka
maupun skala gra
fi
s.
a. Skala Angka (
numeric
)
Seperti telah diungkapkan di muka bahwa peta merupakan
gambaran obyek atau kenampakan muka bumi yang diperkecil
dari kenyataan sebenarnya dengan menggunakan skala.
Apabila Pulau Sumatera digambar sesuai dengan kenyataan
aslinya maka dibutuhkan kertas seluas Pulau Sumatera. Bila
seluruh kenampakan muka bumi digambar sama besar dengan
kenyataan sebenarnya maka akan dibutuhkan kertas yang
luasnya sama dengan luas muka bumi.
Soal Latihan
Di Kantor Kelurahan terdapat Peta Kelurahan dengan skala 1
: 100.000. Jarak kantor kelurahan dan Puskesmas 5 cm. Berapa
kilometer (km) jarak sesungguhnya kedua kantor tersebut?
Cara Penyelesaian:
- Mula-mula ubah dulu angka skala menjadi perbandingan
matematik.
Skala 1 : 100.000 1 cm : 100.000 cm
- berati jarak di peta
1 cm = 100.000 cm
pada jarak sebenarnya sehingga jarak di peta 1 cm = 1 km
pada jarak sebenarnya
Jadi jarak kantor kelurahan dan Puskesmas adalah
5 km.
b. Skala garis (gra
fi
s)
Skala garis merupakan skala yang menggunakan ruas garis
sebagai pembanding jarak.
Bab VI Peta Atlas Dan Globe
93
0 1 2 3 4
Contoh :
0 4 km
Dari contoh tersebut artinya jarak satu ruas pada peta
sebanding dengan 1 km di lapangan.
Bagaimana cara menggunakan skala gra
fi
k? Penggunaan
skala gra
fi
k justru lebih mudah dari pada skala angka. Contoh:
sebuah peta tertera skala gra
fi
k 1 cm = 1 km. Berarti jarak 1 cm
di peta itu sama dengan 1 km pada jarak sebenarnya. Bila Kota
P dan Kota Q di peta itu berjarak 6 cm, maka jarak kedua kota
itu adalah 6 km.
3. Orientasi Peta
Orientasi peta adalah petunjuk arah pada peta. Orientasi
umumnya digambar dengan anak panah tegak ke atas dan pada
ujungnya dibubuhi huruf U. Maksudnya sisi atau bagian atas
peta adalah arah utara. Dengan demikian sisi kanan peta adalah
timur, sisi kiri peta adalah barat dan sisi bawah peta adalah
selatan. Sisi atas peta adalah utara.
4. Legenda
Legenda adalah keterangan peta. Legenda berbeda dengan
simbol peta. Perbedaannya adalah: simbol letaknya di dalam
muka peta, dan gunanya untuk menggambarkan unsur atau
obyek muka bumi. Sedangkan legenda, letaknya di luar muka
peta dan gunanya memberi keterangan tentang arti simbol. Oleh
karena itu setiap peta perlu dilengkapi dengan legenda, karena
merupakan kunci untuk memahami simbol yang tergambar di
dalam muka peta. Istilah lain dari legenda adalah keterangan
atau petunjuk.
T
U
B
S
Gambar. 6.3
Mata Angin
Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII
94
5. Grid peta (garis lintang dan garis bujur)
Pada peta perlu dicantumkan besaran derajat garis lintang
dan garis bujur (grid peta). Hal ini untuk mengetahui letak
suatu tempat atau kedudukan geografisnya di permukaan
bumi. Contoh : Kota Merauke terletak pada 8° LS dan 140 ° BT.
Artinya Kota Merauke terletak pada 8° Lintang Selatan dan 140
° Bujur Timur.
Grid pada peta diambil dari grid yang ada pada globe. Grid
tersebut berupa garis lintang dan garis bujur. Garis vertikal
adalah garis bujur atau garis meredian sedang garis horisontal
adalah garis lintang.
=
ketinggian 1000 – 5000 m
=
ketinggian 100 – 500 m
=
ketinggian 0 – 100 m
=
kedalaman 0 – 200 m
= kedalaman 200 – 2000 m
=
Ibukota Kabupaten
= menara Pisa
Gambar. 6.4
Contoh
legenda peta
= industri alat-alat militer
= lapangan terbang/bandara
Contoh legenda :
Gambar
6
.
5
Garis lintang
dan garis
bujur pada
globe.
Tugas 6.3
Diskusikan pertanyaan di bawah ini dengan teman sekelompokmu !
1. Apa perbedaan antara simbol peta dan legenda ?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan peta buta !
Bab VI Peta Atlas Dan Globe
95
C. INFORMASI GEOGRAFIS DARI PETA
Seperti telah kalian pelajari bahwa peta merupakan gambaran
obyek atau kenampakan muka bumi yang dapat memberikan
berbagai informasi. Untuk dapat memperoleh informasi dari peta,
maka kalian perlu mengetahui
bahasa peta.
Bahasa peta adalah
informasi tepi yang terdapat dalam peta, termasuk keterangan
atau legenda. Dengan mengetahui bahasa peta, kalian tidak akan
mengalami kesulitan memahami makna dari obyek yang tergambar
dalam peta.
Informasi lainnya yang diperoleh dari peta adalah: (a) jarak, (b)
arah, (c) lokasi, (d) luas, dan (e) ketinggian.
a. Jarak
Untuk dapat mengetahui jarak dua tempat pada peta
diperlukan skala peta. Contoh: Berapa jarak Kota P dan Kota Q di
lapangan jika jarak pada peta 5 cm dan skala peta 1 : 100.000
Skala 1 : 100.000 berarti 1 cm di peta = 100.000 cm ( 1km ) di
lapangan. Berarti 5 cm di peta = 5 km di lapangan.
b. Arah
Bagaimana cara menentukan arah pada peta? Pada awal bab
ini terdapat gambar mata angin. Pada gambar itu ditunjukkan
empat arah mata angin utama yaitu: utara, timur, selatan dan
barat. Penentuan arah yang lebih rinci dapat menggunakan
kompas atau busur derajat.
c. Lokasi
Menentukan lokasi suatu tempat terhadap tempat lainnya
merupakan gabungan dari penentuan jarak dan arah. Contoh:
Misalkan kita berada di Kota Ambon akan bepergian ke Kota
Masohi di Pulau Seram. Dimana lokasi Kota Masohi dilihat dari
Kota Ambon?
d. Luas
Dengan menggunakan peta kalian dapat menghitung luas
suatu kenam-pakan, misalnya luas hutan, sawah, perkampungan,
pulau dan lain-lain. Apabila kenampakan tersebut memiliki
bentuk yang teratur, seperti segi empat, segitiga, trapesium,
atau bujur sangkar, maka luas kenampakan itu mudah dihitung,
Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII
96
yaitu menggunakan rumus-rumus matematika. Akan tetapi
obyek di muka bumi seringkali tidak teratur. Pengukuran luas
untuk bangun yang tidak teratur digunakan
cara kisi atau kotak
dan
potongan garis (sistem grid).
1. Mengukur Luas dengan menggunakan kisi atau
kotak
Gambar adalah peta perkebunan kelapa sawit di
Sumatera Utara berskala 1: 50.000 yang akan diukur
luasnya.
Alat dan bahan yang dibutuhkan:
• Plastik transparan
• Spidol transparan
• Penggaris.
Kemudian ikuti langkah-langkah persiapan berikut ini:
1) Buat kotak-kotak bujur sangkar dengan sisi 1 cm pada plastik
transparan dengan menggunakan spidol transparan.
2) Tumpangkan transparan tersebut di atas peta yang akan
dihitung luasnya (seperti Gambar 6.5).
3) Beri nomor pada kotak bujur sangkar yang memuat peta
lebih dari separo h kotak (lihat Gambar 6.5).
4) Jumlah kotak bujur sangkar yang memuat peta lebih dari
separoh ada ... buah ( 12 buah kotak bukan?)
5) Proses penghitungan. Pada peta, panjang sisi kotak bujur
sangkar adalah 1 cm. Skala peta 1 : 50.000. Berarti panjang
sisi bujur sangkar sesungguhnya = 50.000 x 1 cm = 50.000 cm
atau 0,5 km.
6) Pada kenyataan sesungguhnya, luas kotak bujur sangkar
kebun kelapa sawit = 0,5 km x 0,5 km = 0,25 km²
7) Jumlah kotak yang bernomor pada kebun kelapa sawit
G
am
b
ar.
6
.
6
Mengukur luas
dengan kisi
atau kotak
Bab VI Peta Atlas Dan Globe
97
adalah 12 buah, maka luas kebun itu adalah: 12 x 0,25 km²
= 3 km²
2 Mengukur luas dengan potongan garis
Mengukur luas dengan potongan garis tidak jauh berbeda
mengukur luas dengan kotak atau kisi. Langkah persiapan
a. Buat garis-garis sejajar horisontal, pada peta yang diukur
luasnya.
b. Buat garis keseimbangan pada setiap garis batas wilayah yang
terletak diantara dua garis horisontal. Garis keseimbangan
ini dibuat tegak lurus terhadap garis horisontal.
c. Hitung luas masing-masing segi empat yang terbentuk dari
garis horisontal dan garis tegak. (Perhatikan Gb 6.8).
Hitung luas masing-masing segi empat yang terbentuk dari
garis horisontal dan garis tegak. (Perhatikan Gb 6.8).
e. Ketinggian atau Elevasi
Bila kalian memperhatikan peta dengan teliti, kalian akan
dapat mengetahui ketinggian suatu tempat. Ketinggian tempat
umumnya ditunjukkan melalui simbol warna pada peta relief
(bentuk muka bumi). Contoh: di daratan simbol warna yang
digunakan adalah : hijau, kuning dan cokelat. Warna hijau
menunjukkan dataran rendah dengan ketinggian kurang dari 200
meter. Kenampakan air menggunakan warna biru. Warna biru
muda menunjukkan laut dangkal dengan kedalaman kurang
dari 200 meter. Keterangan tentang warna tersebut dapat dilihat
pada legenda.
Gambar. 6.7
Mengukur
luas dengan
potongan
garis
Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII
98
D. MEMPERBESAR DAN MEMPERKECIL PETA
Tahukah kamu cara memperbesar atau memperkecil peta?
Memperbesar atau memperkecil peta pada prinsipnya sama dengan
mengubah skala peta. Ada beberapa cara untuk memperbesar
dan memperkecil peta, tetapi yang paling mudah dilakukan dan
sederhana adalah dengan cara grid bujur sangkar.
Pada peta yang akan diperbesar atau diperkecil dibuat grid-grid
bujur sangkar dengan ukuran tertentu. Pada secarik kertas yang
lain dibuat grid-grid bujur sangkar dengan ukuran bisa lebih besar
(untuk memperbesar peta) dan bisa diperkecil (untuk memperkecil
peta). Salinlah gambar (peta) yang ada pada kertas yang telah dibuat
gridnya.
Dari gambar di samping peta A akan diperbesar dua kali. jika
grid di peta A dengan jarak 1 cm maka peta B dengan jarak grid 2
cm. Untuk lebih mudah penggambaran peta B maka grid-grid di
peta A dan B diberi nomor, kemudian pindahkan gambar di peta
A ke kertas B sesuai dengan posisinya.
Kelemahan dari sistem grid adalah jika obyek yang akan
dipindahkan terdapat di tengah kotak, apalagi kalau gridnya terlalu
besar, maka sering terjadi pergeseran posisi. Untuk mengurangi
kelemahan ini maka dibuat garis-garis diagonal yang fungsinya
untuk mengontrol. Sistem ini disebut dengan Union Jack.
Gambar. 6.8
Perbesaran Peta
dengan Sistem
Grid
Gambar.6.9
Memperbesar/
memperkecil
Peta dengan
cara Union Jack
Sumber:
eastlake.oo.net
Bab VI Peta Atlas Dan Globe
99
E. INFORMASI GEOGRAFIS DARI ATLAS DAN
GLOBE
a. Pengertian dan Fungsi Atlas
Atlas merupakan kumpulan peta yang dijilid sebagai sebuah
buku. Nama atlas berasal dari nama dewa bangsa Yunani, yaitu
Atlas, dewa yang memegang bumi di atas pundaknya.
Pada umumnya peta-peta dalam atlas disusun secara teratur
menurut pembagian wilayah dalam suatu negara, dan wilayah
pada masing-masing benua. Dengan susunan seperti itu akan
memudahkan bagi orang yang membutuhkannya. Atlas terbitan
baru ada yang sudah dilengkapi dengan gambar, tabel, dan
indeks untuk nama-nama yang terdapat dalam atlas.
Oleh karena atlas merupakan kumpulan peta, maka atlas
dapat berfungsi sebagai sumber data. Data yang dapat diperoleh
dari atlas antara lain: data kependudukan, jalur transportasi,
daerah wisata, hasil bumi, hasil tambang, dan lain-lain. Fungsi
atlas lainnya adalah sama dengan fungsi peta. yaitu memberikan
informasi tentang gambaran konvensional muka bumi.
b. Jenis Atlas
Di toko buku terdapat bermacam-macam atlas seperti
gambar berikut ini.
Gambar. 6.10
Jenis-jenis Atlas
Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII
100
Menurut tujuan dan isinya atlas dibedakan menjadi:
1. Atlas referensi, yaitu atlas yang digunakan untuk mengetahui
kenampakan geogra
fi
dan batas negara (wilayah).
2. Atlas pendidikan atau atlas sekolah. Peta-peta pada atlas ini
dibuat sederhana dan tidak terlalu kompleks, untuk keperluan
pendidikan di sekolah. Atlas jenis ini umumnya menggambarkan
pola persebaran keadaan geoga
fi
s (relief, iklim, tanah, tumbuhan,
penduduk) dan memuat berbagai wilayah atau negara.
3. Atlas tematik, yang berisi peta-peta dengan tema tertentu,
misalnya peta pariwisata, peta pertanian, peta persebaran
penduduk, dan lain-lain. “Atlas Mira” misalnya, berupa atlas
khusus memuat peta-peta geogra
fi fi
sik dunia.
Daftar isi memuat judul peta dan halamannya.
Contoh:
India ............. 11. Artinya peta India berada di halaman 11
Natuna ........... 8. Artinya peta Natuna berada di halaman 8.
Halmahera ..... 25. Artinya peta Halmahera berada di hal.25
Oleh karena itu bila kalian menggunakan atlas, mulailah dengan
memperhatikan daftar isi. Dengan demikian kalian tidak akan
membalik-balik atlas untuk menemukan peta atau obyek yang dicari.
Pernahkah kalian menggunakan daftar isi pada atlas?
Untuk membaca peta dalam atlas dicantumkan pula
keterangan
atau legenda.
Legenda pada atlas menjelaskan simbol-simbol
yang digunakan dalam atlas tersebut. Untuk peta-peta tematik
penjelasan simbol yang digunakan tercantum pada lembar peta yang
bersangkutan.
Indeks yang tercantum dalam atlas bertujuan untuk
memudahkan pengguna atlas mencari letak sebuah obyek
geogra
fi
. Ada dua cara penyusunan indeks, yaitu cara koordinat
dan cara kolom dan baris dalam peta.
1). Penyusunan indeks dengan cara koordinat
Berikut ini adalah contoh penyusunan indeks dengan cara
koordinat.
Bab VI Peta Atlas Dan Globe
101
Halaman garis garis
lintang bujur
Medan 25 3°U 98°T Artinya Medan berada pada
halaman 25, terletak pada garis
lintang utara 3° dan garis bujur
timur 98°
Sukabumi 21 7°S 107°T Artinya Sukabumi berada pada
halalam21 terletak pada garis
lintang selatan 6° dan bujur timur
107°
Jogjakarta 22 8°S
112°T Artiny
a Jogjakarta berada pada
hal 22 terletak pada garis lintang
selatan 8° dan bujur timur 112°
Pontianak 37 0° 109°T Art
inya Pontianak berada pada
halaman 37 terletak pada garis
lintang selatan 0° dan bujur timur
109°
2). Penyusunan indeks dengan model kolom dan baris
Berikut ini adalah contoh penyusunan indeks peta model
kolom dan baris pada halaman peta.
Gambar. 6.11
Indeks peta
dengan model
kolom dan
baris
Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII
102
Dengan model ini maka indeks peta ditulis sbb:
Kota P, 15, A 2
artinya Kota P terletak di halaman 15, kolom
antar garis bujur A dan lajur/baris antar garis
lintang 2.
Kota Q, 15, C 2
artinya Kota Q terletak di halaman 15, kolom
antar garis bujur C dan lajur antar garis lintang
2.
Kota R, 15, D 1
artinya Kota R terletak di halaman 15, kolom
antar garis bujur D dan lajur antar garis lintang
1.
Kota S, 15, B 3
artinya Kota S terletak di halaman 15, kolom
antar garis bujur B dan lajur antar garis lintang
3.
Kota T, 15, D 4
artinya Kota R terletak di halaman 15, kolom
antar garis bujur D dan lajur antar garis lintang
4.
C. Globe
1) Pengertian Globe
Kalian tentu pernah bermain di malam hari ketika bulan
purnama. Bulan di kala itu bersinar cemerlang, dan tampak
bulat berkilauan. Bulan bercahaya karena memantulkan cahaya
matahari yang diterimanya. Bumi bila dilihat dari ruang angkasa
bentuknya juga bulat seperti bola. Tiruan bola bumi dalam
bentuk kecil disebut
globe.
tersebut diukur dari kemiringan
sumbu bumi yang membentuk sudut sebesar 66½° terhadap
bidang datar (bidang horisontal).
Berdasarkan penelitian para ahli ternyata bumi tidaklah
bulat sempurna, tetapi pepat pada kedua kutubnya, akibat
rotasi bumi. Menurut Havyford, (1909):
Jari-jari bumi di ekuator = 6378 km. Jari-jari bumi di kutub
= 6357 km
Keliling ekuator (lintang 0°) = 24.900 mil. Keliling meredian
= 24.860 mil
Dimanapun kalian melihat globe tentu tidak berdiri
tegak, melainkan condong atau miring terhadap bidang datar.
Kemiringan bumi tersebut meniru keadaan aslinya yaitu miring
terhadap bidang lintasannya ketika beredar mengelilingi
matahari. Kemiringan tersebut diukur dari kemiringan sumbu
bumi yang membentuk sudut sebesar 66½° terhadap bidang
Bab VI Peta Atlas Dan Globe
103
datar (bidang horisontal). Perhatikan gambar berikut ini.
2). Garis Lintang dan Garis Bujur
Garis lintang dan bujur adalah jaringan garis yang saling
berpotongan tegak lurus yang tergambar pada globe atau
peta. Kedua garis ini berguna untuk menentukan letak suatu
tempat di permukaan bumi. Garis bujur berupa garis lurus
yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan bumi.
Semua garis bujur sama panjang. Garis bujur disebut juga garis
meridian. Karena bumi berbentuk bulat, maka garis bujur ada
360º.
Garis bujur utama, yang disebut Bujur 0° dibuat melalui
Kota Greenwich, sebuah kota kecil di pinggiran Kota London,
Inggris. Garis bujur yang terletak di sebelah timur Greenwich
disebut Bujur Timur (BT) dan garis bujur yang terletak di sebelah
barat Greenwich disebut Bujur Barat (BB). Garis bujur timur
dimulai dari Bujur 0° BT hingga 180°BT. Garis bujur barat juga
dimulai dari Bujur 0° BB hingga 180°BB. Garis bujur 180° BT
bertemu (berimpit) dengan garis bujur 180°BB di Samudera
Pasi
fi
k. Garis bujur tersebut merupakan garis batas tanggal
internasional.
Garis lintang berupa garis lurus dengan arah timur barat,
membagi bumi menjadi bagian utara dan selatan. Garis ini
tergambar di permukaan globe membentuk lingkaran penuh.
Garis lintang yang membagi bola bumi menjadi dua bagian sama
besar antara belahan bumi utara dan belahan bumi selatan adalah
garis lintang 0°. Garis lintang 0° disebut juga garis katulistiwa
atau garis lini atau garis ekuator.
Di bumi terdapat beberapa garis lintang istimewa yaitu
garis lintang 0°, 23½°, 66½°, garis lintang 90°. Garis lintang 0°
disebut garis ekuator. Garis lintang 23½° disebut garis balik,
sedang garis lintang 66½° disebut garis lingkaran kutub. Garis
lintang 90° adalah titik kutub.
Mengapa garis lintang 23½° LU maupun 23½° LS merupakan
Gambar. 6.12
Globe
seperti kedudukan
bumi sebenarnya
(miring 66 ½°)
Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII
104
garis lintang istimewa? Karena kedua garis itu merupakan
batas peredaran semu matahari. Dilihat dari bumi seolah-olah
matahari beredar dari ekuator menuju ke utara hingga garis
lintang 23½° utara. Sampai di garis lintang ini matahari tidak
terus ke utara tapi balik lagi ke selatan menuju khatulistiwa
(0º), terus ke selatan sampai garis lintang 23½° selatan. Setelah
sampai di garis lintang 23½° selatan matahari tidak terus ke
selatan, tetapi balik lagi ke utara menuju khatulistiwa (0º) dan
terus ke lintang 23½° utara lagi. Itulah sebabnya garis lintang
23½° disebut garis balik.
Bila kalian tinggal di kutub utara atau kutub selatan,
kalian akan mengetahui
bahwa dalam satu
tahun (365 hari) hanya
terdiri atas sekali siang
dan sekali malam hari.
Siang hari di kutub
sama dengan 6 bulan
di Indonesia dan
malam hari di kutub
sama dengan 6 bulan
di In do ne sia. Matahari tidak pernah berada di atas kepala, tetapi
setinggi-tingginya hanya sepenggalah (23½°). Itulah sebabnya di
kutub suhu udara begitu dingin. Pada musim dingin, orang yang
menangis air matanya akan segera membeku, berubah menjadi
es. Dengan demikian berbahagialah menjadi bangsa In do ne sia
yang selalu mengalami siang dan malam setiap hari.
Gambar. 6.13
Garis lintang
dan garis bujur
Gambar 6.14
Peredaran semu
matahari tahu-
nan
Bab VI Peta Atlas Dan Globe
105
Kota A terletak di 6° LU dan 115° BT
Kota B terletak di 4° LU dan 134° BT.
Kota C terletak di 0° dan 90° BT.
Kota D terletak di 0° dan 150° BT.
Kota E terletak di 10° LS dan 110° BT
Kota F terletak di 15° LS dan 122° BT.
Kota G terletak di 20° LS dan 100° BT.
Kota H terletak di 25° LS dan 136° BT.
Sekarang bukalah atlas kalian dan isilah tabel berikut ini.
No
Nama Kota
Lintang (°)
Bujur (°)
01
Sabang
..........
.........
02
Sibolga
..........
.........
03
Pakan baru
..........
.........
04
Palembang
..........
.........
05
Bogor
..........
.........
06
Semarang
..........
.........
07
Ujungpandang
..........
.........
08
Banjarmasin
..........
.........
09
Kupang
..........
.........
10
Jayapura
..........
.........
3) Informasi Geogra
fi
s Dari Globe
a) Mengetahui letak astronomis suatu tempat
Dengan adanya garis lintang dan garis bujur yang
terdapat pada globe dapat digunakan untuk menentukan
letak astronomis suatu tempat. Contoh:
Gambar. 6.15
Cara menentu-
kan letak as-
tronomis
Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII
106
b) Penentuan atau perhitungan Waktu
Garis bujur standard (Bujur 0°) yang melalui Greenwich
merupakan garis bujur yang digunakan sebagai ukuran
(patokan) perhitungan waktu di seluruh dunia, yang dikenal
dengan GMT (Greenwich Meredian Time).
Setiap selisih satu derajat meredian perbedaan waktunya
adalah 4 menit. Dari mana angka tersebut diperoleh? Bumi
berotasi pada porosnya sekali putaran (360º) membutuhkan
waktu 24 jam. Maka setiap perputaran 1° dibutuhkan
waktu:
24 jam 24 x 60 menit
= 4 menit
360 360
Indonesia terletak antara 95º BT - 141º BT.dan dibagi menjadi
3 (tiga) daerah waktu, yaitu:
(1) Waktu Indonesia Barat (WIB)
Garis bujur yang dijadikan patokan untuk penentu
waktu Indonesia bagian barat adalah bujur 105º BT. Dengan
demikian selisih waktu dengan GMT adalah: 105 x 4 menit =
420 menit atau 7 jam.
Contoh:
Bila di Greenwich (0°) pukul
7.00 pagi maka di Jakarta yang berada di wilayah waktu WIB
pukul 14.00.
(2) Waktu Indonesia Tengah (WITA)
Garis bujur yang dijadikan penentu waktu untuk
Indonesia bagian tengah adalah garis bujur 120º BT. Dengan
demikian selisih waktu antara WIB dengan WITA adalah :
(120 – 105) x 4 menit = 60 menit atau 1 (satu) jam.
Contoh:
bila Jakarta yang terletak di wilayah waktu WIB pukul 10.00
maka di Makasar, yang terletak di wilayah WITA adalah
pukul 11.00.
(3) Waktu Indonesia Timur (WIT)
Garis bujur yang dijadikan penentu waktu untuk
Indonesia bagian timur adalah garis bujur 135º BT. Oleh
karena itu selisih waktu antara WIB dengan WIT adalah:
(135 – 105) x 4 menit = 120 menit atau 2 (dua) jam. Contoh :
Bila di Jakarta pukul 10.00, maka di Jayapura yang terletak
di wilayah waktu WIT adalah pukul 12.00.
c) Musim
Dengan adanya garis lintang kita dapat mengetahui tempat-
Bab VI Peta Atlas Dan Globe
107
tempat di muka bumi yang berada di daerah tropis, daerah iklim
sedang dan daerah dingin. Di daerah tropis suhu udaranya
selalu panas, dan tidak memiliki empat musin. Musim yang ada
umumnya berupa musim penghujan dan musim kemarau.
Di daerah lintang sedang (tengah) memiliki empat musim,
yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin, dan musim
semi. Tempat-tempatr yang memiliki empat musim tersebut
contohnya adalah Eropa, Amerika Utara, Australia, Amerika
Selatan dan Afrika Selatan. Setiap musim lamanya 3 bulan. Pada
musim dingin lamanya siang hari lebih pendek dari pada siang
hari. Sebaliknya pada musim panas lamanya siang hari lebih
panjang dari pada malam hari.
Tugas 6.4
1.
Globe selalu tampak miring. Berapa derajat kecondongan sumbu bumi
tersebut?
2.
Ada berapakh garis lintang istimewa itu? .Sebutkan!
3.
Amerika Serikat (USA) memiliki empat musim. Musim apa sajakah
itu?
4. Bila di Makassar (WITA) pukul 7.00 pagi, pukul berapa di Kota
Palembang dan pukul berapa di Kota Kupang?
5.
Apa kegunaan indeks dalam sebuah atlas?
6. Berpikir kritis: Mengapa di Indonesia tidak terjadi empat musim
seperti di Eropa?
7. Mengapa garis bujur 0° tidak melalui salah satu kota di Indonesia
tetapi Kota Greenwich?
Rangkuman
Berdasarkan skalanya, peta topogra
fi
atau peta umum dibedakan Skala
besar, Skala menengah, Skala kecil, dan Skala sangat kecil
Informasi yang diperoleh dari peta, atlas dan globe adalah lokasi, arah,
jarak, luas. Letak lintang, letak bujur, dan penentun waktu.
Refleksi
Setelah mempelajari bab ini, kalian seharusnya memahami tentang:
1.
Pemanfaatan peta.
2. Cara membaca peta, atlas dan globe untuk memperoleh informasi
geogra
fi
s
3.
Cara memperbesar peta dan atau memperkecil dengan bantuan garis-
garis koordinat.
Bacalah kembali jika ada hal-hal yang belum kalian pahami!
Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII
108
I. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X)
pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang tersedia, dan kerjakan
di kertas lain!
1.
Warna hijau pada peta menggambarkan daerah..........
A.
Danau
B.
Laut
C.
dataran rendah
D.
pegunungan
2.
Daerah pegunungan, pada peta digambarkan dengan warna:
A.
biru
B.
coklat
C.
kuning
D.
hijau
3.
Berikut ini sajian informasi dari globe, kecuali:
A.
menunjukkan sitem garis lintang dan bujur
B.
memperlihatkan gambaran sebagian permukaan bumi
C.
memperagakan gerak rotasi bumi
D.
menunjukkan bentuk bumi
4.
Negara berikut ini termasuk pada Bujur Barat, kecuali:
A.
Libya
B.
Kanada
C.
Brasil
D.
Maroko
5.
Negara berikut ini berada pada garis LU, kecuali:
A.
Ethiopia
B.
Korea Selatan
C.
Zaman Selatan
D.
Suriname
II. Jawablah dengan singkat pertanyaan–pertanyaan berikut bawah ini!
Kerjakan di kertas lain! Hitunglah!
1. Sebuah gambar peta, lebar jalan 1 cm di papan kayu. Lebar jalan
sesungguhnya adalah 5 m. Berapa skalanya?
2. Peta P besarnya hanya seperempat peta Q. Skala peta B 1:50.000.
Berapa skala peta A?
3. Jelaskan apa dasarnya Indonesia dibagi menjadi 3 daerah waktu?
4. Tuliskan wilayah mana saja yang termasuk wilayah Indonesia Tengah
5. Jika di London pukul 22, pukul beapa di Palembang yang terletak pada
garis Bujur 105
0
Latihan